FAKTA HUKUM, Senin (27 Januari 2020). KOTA KUPANG - Direktur CV Finda Jaya, Foney Tally (44), tak terima dengan isi dari pemberitaan wartawan Victory News, Minggu (26/1) yang dinilai telah merusak nama baik serta citra usaha yang selama ini telah susah payah dibesarkannya. Hal demikian disampaikannya melalui jumpa pers dengan sejumlah media di kediamannya, Senin (27/1).
Foney yang merupakan pemilik CV Finda Jaya Catering tersebut, ditemani oleh kerabatnya guna memberikan keterangan pers atas apa yang menimpanya ini, dirumahnya yang beralamat di Jalan W.J.Lalamentik No.12, Oebobo - Kupang.
Dalam pernyataannya itu, Foney mengatakan tidak terima baik atas isi dari pemberitaan wartawan VN dengan judul "Menu Makananan Peserta Diklat Prajabatan Berbau".
Menurutnya, isi pemberitaan tersebut tidak benar dan sangat merusak nama baiknya maupun citra bisnis katering miliknya itu. Ia mengatakan, selama ini menjalankan bisnis tersebut secara profesional dan dirinya benar-benar menjaga kualitas sehingga selalu memuaskan semua pelanggannya.
Dirinya mengaku sangat menyesalkan ulah dari (KS) oknum wartawan yang mengaku dari media lokal VN yang hanya meng-konfirmasi dirinya melalui telepon seluler dan cuma bermodalkan foto yang dikirim oleh salah seorang peserta CPNS prajabatan BPSDM Provinsi NTT yang diduga berinisial (RM). Lalu tidak lagi mengkaji lebih lanjut, (KS) langsung memuat berita tanpa mendalami informasi tersebut apakah benar-benar fakta yang mampu dibuktikan kebenarannya dengan dibumbui isi tulisan yang mengada-ada.
"Saya di telepon oleh seorang yang mengaku wartawan dari media lokal VN, untuk konfirmasi, ketika saya menanyakan ada bukti? oknum tersebut mengatakan ada bukti foto saja. Lalu saya tanya nama, oknum tersebut tidak mau menyebutkan dan mengatakan 'Pokoknya intinya saya ini wartawan VN' tanpa mau mendengar penjelasan lagi." Tandasnya.
Lebih lanjut Foney mengatakan, "Anak buah saya juga didatangi oknum peserta CPNS BPSDM Provinsi NTT yang berinisial RM tersebut dan mengancam punya link besar di Kepolisian Polda NTT dan Pengadilan. Terus apa urusannya dengan makan minum?." Tanya Foney penuh keheranan.
"Sampel ayam yang dikatakan busuk, bau dan tidak higenis itu saya simpan dalam kulkas untuk dijadikan bukti. Coba pak/ibu semua lihat sendiri saja." Pungkasnya sambil memperlihatkan bekas makanan tersebut.
Seperti disaksikan semua wartawan, daging yang dikatakan busuk tersebut belum menunjukkan tanda-tanda busuk dengan mengeluarkan ulat belatung dan belum menimbulkan bau tidak sedap.
Dikutip dari VN, "Menu Makanan dari katering yang dihidangkan kepada 78 orang peserta Diklat dari tiga kabupaten selama beberapa hari tidak higienis lantaran sudah berbau busuk.
Informasi yang dihimpun VN Minggu (26/1) kemarin menyebutkan, sudah tiga kali menu makanan yang disajikan tidak higienis. "Kali pertama itu kue yang basi, kami masih tolerir dengan pertimbangan mungkin itu faktor kelalaian. Kedua itu sayur dan daging ayamnya sudah rusak dan bau, kami laporkan ke panitia. Dan panitia pun mengatakan akan menegur penyedia jasa katering supaya jangan ulangi lagi. Nyatanya, kami kembali disajikan makanan yang kurang bersih dan daging ayam-nya sudah busuk," ungkap salah seorang peserta Diklat yang me-minta namanya tidak dikorankan.
Bahkan saat kejadian kedua ia bersama puluhan peserta Diklat mengalami diare, perut kembung, dan mencret." Menurut tulisan VN yang dinilainya telah memuat berita tidak benar.
Ketika tim media mendatangi lokasi Diklat di aula gedung Dinsos Prov NTT, wartawan di arahkan langsung ke kantor Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTT. Namun tak satupun yang dapat dimintai keterangannya saat itu ketika tim wartawan menyambangi kantor tersebut.
Sementara itu Ketua Panitia sekaligus Kabid Pengembangan Kompetensi Manajerial, Pemerintahan & Sosial di BPSDM NTT, Antonius Bala Deket, SE, MM saat di konfirmasi melalui selulernya menjelaskan dirinya tidak pernah melihat dan mengetahui adanya daging busuk, "Kami tidak turun cek ke lapangan tapi menerima laporan dari anggota panitia," Ujarnya.
Ketika ditanyai apa benar anda yang menegur langsung Direktur CV Finda Jaya seperti yang diberitakan media lokal tersebut, "Yang menegur langsung itu Kaban kita, pak Petrus Keron," Tandasnya
"Saya mengatakan kepada Victory News, pak tidak ada makanan yang rusak, karena semua makanan yang disajikan itu di habiskan oleh peserta, sehingga tidak ada makanan yang rusak," Sambungnya lagi.
Masih menurutnya, "Persoalan makan dan minum itu masalah rasa, sehingga mungkin karena pada saat salah satu peserta moodnya tidak bagus, sehingga kita melakukan pengecekan tidak ada makanan yang rusak." Ungkapnya
Ditanyai apakah ada puluhan peserta yang mengalami Diare, perut kembung dan mencret? dirinya menjawab, "Tidak ada." Pungkasnya.
Secara Terpisah Kepala BPSDM Provinsi NTT, Petrus Keron ketika dikonfirmasi tim media tidak membenarkan ada statementnya seperti itu, ia mengakui bahwa tidak pernah menegur langsung Direktur CV Finda Jaya, "Kami mengingatkan tidak harus langsung melalui Finda Jaya tapi melalui anak buahnya." Tuturnya.(Tim)