Salah satu orator demo, Fensensius Tolayuk, mengatakan KPK harus segera memanggil dan memeriksa Bupati KKT Petrus Fatlolon atas laporan dugaan korupsi yang telah dilaporkan masyarakat Tanimbar beberapa waktu lalu.
"Kami hadir disini untuk mendesak KPK agar segera memanggil bupati Petrus Fatlolon atas laporan masyarakat beberapa waktu lalu. Bukti-bukti sudah disertakan semuanya, tunggu apa lagi. KPK bukan sebagai tukang nasi goreng yang bisanya hanya menggoreng kasus. Segera periksa bupati Tanimbar itu," teriak Vensen dalam orasinya.
Dia juga mengatakan KPK jangan hanya fokus terhadap masalah korupsi di bagian Barat Indonesia tetapi melihat juga para bupati yang berpesta pora dengan uang rakyat, khusunya di Tanimbar.
"Pak Firli, tolong fokus terhadap masalah korupsi Bupati Tanimbar, jangan hanya fokus dengan masalah korupsi di jawa dan sekitarnya. Petrus Fatlolon harus dipanggil sesegera mungkin. Kami berikan waktu 3 x 24 jam, kalau belum ada surat panggilan juga maka kami akan kembali dengan jumlah massa yang banyak," seru Fensen.
Selain itu, Sonny H. Ratissa yang ikut berorasi mengatakan bahwa laporan dugaan korupsi Petrus Fatlolon sudah dimasukkan ke KPK sejak 2018 lalu namun hingga kini KPK belum memanggil Bupati Tanimbar itu untuk diperiksa.
"Laporan masyarakat ke KPK sudah sejak tahun 2018 lalu, tapi hingga saat ini KPK belum memanggil yang bersangkutan untuk diperiksa. Masyarakat Tanimbar berharap KPK segera mengungkap kasus dugaan korupsi Bupati KKT agar terang benderang," pinta Ratissa.
Dia pun menjelaskan, demo yang mereka gelar hari ini di depan Gedung KPK berbeda dari demo-demo sebelumnya. Demo tersebut menampilkan sebuah Gerobak "Nasi Goreng" dengan pesan bahwa KPK bukan Tukang Goreng Kasus. Olehnya itu, terhadap dugaan korupsi Petrus Fatlolon, KPK diminta untuk action.
"Demo ini berbeda dengan demo-demo sebelumnya. Kami datang dari Tanimbar membawa pesan kepada KPK agar kasus Bupati Tanimbar jangan digoreng terlalu lama. Kasihan masyarakat disana sudah sangat susah," sahut Sonny.
Berbeda dengan Sonny, salah satu masyarakat Tanimbar, Rully Aresyeman, juga ikut menyampaikan orasinya. Dia mengatakan banyak kasus korupsi di Tanimbar yang hingga saat ini belum diketahui KPK. Selain itu, Tanimbar nantinya akan menjadi pusat kilang darat blok masela, KPK dihimbau mengawasi semua pergerakan bupati Petrus Fatlolon dalam pengambilan kebijakannya
"Tanimbar merupakan pusat berdirinya kilang-kilang blok masela nantinya. Kami masyarakat berharap KPK ikut mengawasi pergerakan Bupati Tanimbar dalam kebijakannya mengenai tanah-tanah adat. Kami tidak mau nantinya sebagian lahan dikuasai oleh sekelompok orang atas kebijakannya." pinta Rully.
Dia menambahkan, selama ini banyak kebijakan Bupati yang dianggap tidak pro rakyat. Menurutnya kebijakan-kebijakan tersebut selalu menguntungkan pribadi maupun kelompok tertentu. Olehnya itu, melalui aksi demo ini dihapkan KPK segera memeriksa Bupati Kepukauan Tanimbar Petrus Fatlolon.
Sambil melancarkan orasinya, para pendemo ikut membagikan "Nasi Goreng Anti Korupsi" ala Masyarakat Kepulauan Tanimbar kepada siapapun yang berada di lokasi gedung Merah Putih tersebut. (47)