FAKTA HUKUM, Jumat (25 Oktober 2024). KOTA KUPANG - Suasana berjalan sejuk dan menarik dalam sesi Debat pertama tiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Cagub dan Cawagub) NTT yang mengangkat tema "Transformasi dan Inovasi Pelayanan Publik Bagi Penyelesaian Daerah di Nusa Tenggara Timur, berlangsung di Ballroom Millenium, Rabu (22/10/2024).
Suasana debat ini menggambarkan bahwa ketiga paslon sama-sama inginkan debat berjalan baik dan berupaya meyakinkan masyarakat menilai, kemudian mereka sendirilah menentukan pilihan.
Dalam sesi tanya jawab, paslon nomor urut 2, Melki menyinggung soal program inovasi pelayanan publik untuk menyediakan air bersih secara merata di wilayah NTT merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat.
Namun Melki Laka Lena mengakui dan mengajak masyarakat berterima kasih kepada Simon Petrus Kamlasi dan TNI. Artinya Melki percaya bahwa ide mengatasi air itu lahirnya dari SPK dikerjakan oleh TNI.
Menurut salah satu Tokoh masyarakat di Kupang Ferdi mengatakan benar yang disampaikan Melki terutama perhatian pemerintah pusat untuk menyediakan air bersih secara merata di NTT.
Namun, jangan lupa bahwa pompa hidram hasil inovasi Simon Petrus Kamlasi itulah yang dapat menjawab persoalan sulitnya air di desa-desa dengan geografis pegunungan.
Melihat tema debat pertama ini, maka dari ketiga calon Gubernur NTT, hanya Calon Nomor urut 3 sudah berinovasi dan terbukti sudah terpasang di 312 titik yang tersebar di NTT, semuanya hasil inovasi SPK.
Kemudian, dari hasil inovasi atau ide cemerlang Brigjen TNI Purn. Simon Petrus Kamlasi (SPK), dipersembahkan kepada TNI untuk membantu mengatasi kesulitan air bersih bagi masyarakat NTT.
Jadi, pekerjaan pemasangannya ditangani oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sedangkan pompa hidram itu hasil inovasi SPK diberikan secara cuma-cuma kepada rakyat.
"SPK tidak perlu diragukan lagi keseriusannya mengurus NTT bila dipercaya rakyat. Kalau hasil inovasi seseorang harusnya dibeli, tetapi ini gratis dikasi pak SPK untuk dipasang dimana-mana bagi rakyat yang kesulitan air", ungkap Ferdi.
Perlu ditegaskan kembali bahwa, pompa hidram itu ide dan dibuat oleh SPK, yang mana tujuan peruntukannya untuk membantu dan memastikan ketersediaan air bagi masyarakat yang selama ini kesulitan oleh karena kondisi geografis NTT yang sangat sulit ini.
Yang disampaikan Melki memang benar karena tugas pemerintah mensejahterakan rakyat. Tetapi Pompa hidram itu berawal dari ide SPK kemudian oleh pemerintah dan TNI melihat bahwa sangat cocok alat sederhana ini sehingga pemasangan mulai dimasifkan.
Kalau mau jujur, selama ini tidak ada satupun pemimpin NTT memperhatikan kondisi air di NTT. Dengan hadirnya pompa hidram karya SPK yang karena sejalan, maka Pemerintah pusat melirik dan memberi perhatian, termasuk TNI.
Masyarakat perlu ketahui bahwa Calon Gubernur NTT Simon Petrus Kamlasi (SPK) sudah berbuat bagi masyarakat NTT sebelum adanya PIlkada.
SPK sudah membuat pompa hidram sejak 2013. Hasil sudah dirasakan, dan manfaatnya sangatlah membantu masyarakat dimana-mana diseluruh Indonesia.
"Karena itu, saya berkeyakinan bahwa Paslon SIAGA (Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu) adalah pasangan yang punya visi misi menjawab permasalahan NTT ke depannya", ujar Ferdi. (red/red).